Penrem 044/Gapo, 29 November 2019
Komando Distrik Militer (Kodim) 0402/OKI-OI kembali melaksanakan kegiatan bina teritorial (binter) dengan menggelar komunikasi sosial (komsos) di ruang rapat Bende Seguguk II kantor Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (28/11/2019).Komsos kali ini membahas permasalahan bahaya dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi agenda tahunan di wilayah Kabupaten OKI.Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh komponen masyarakat, diantaranya aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, swasta dan beberapa pelajar.

Komandan Kodim (Dandim) 0402/OKI-OI Letkol Inf. Riyandi usai kegiatan tersebut mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan informasi dan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bela negara. Menurutnya, ada tiga pokok permasalahan yang saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat khususnya di Kabupaten OKI, yakni karhutla, narkoba, dan konflik sosial.
“Dalam momentum ini saya manfaatkan untuk memberikan informasi tentang karhutla, karena ini menjadi bencana yang bisa dikatakan agenda tahunan,” kata Dandim.
Diharapkan, lanjut Dandim, dapat berakhir tahun ini. Sehingga tahun depan tidak ada lagi bencana karhutla di Kabupaten OKI.
Pada kesempatan itu, Dandim juga menyampaikan kepada audiens bahwa dirinya telah menerbitkan satu buku yang berjudul ‘Karhutla 2019’, dimana di dalamnya ada beberapa solusi yang bisa dijadikan referensi untuk penanggulangan bencana karhutla di masa yang akan datang.
“Diharapkan dengan solusi tersebut dapat mencegah bencana karhutla yang kerap terjadi di Kabupaten OKI kedepan,” ucapnya.
Perwira berpangkat melatih dua ini juga membeberkan beberapa solusi pencegahan dan penanggulangan karhutla, diantaranya yaitu dengan sistem pipanisasi di lahan gambut yang dinilai lebih efektif untuk memadamkan api di bawah permukaan tanah. Kemudian memanfaatkan lahan tidur dengan menanam tanaman buah nanas sebagai tanaman yang bisa mempertahankan kelembaban permukaan tanah, serta memberdayakan masyarakat dengan sistem gotong-royong dalam memadamkan api sehingga timbul kesadaran masyarakat dalam menjaga wilayah masing-masing.

“Saya berharap bencana karhutla bisa tuntas pada tahun ini, dan tidak terjadi lagi masa yang akan datang. Kalaupun terjadi karena faktor alam, kita bisa mengatasi secara efektif dan efisien tidak berlarut-larut bencana itu berlangsung,” harapnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan, karena dinilai dapat merusak ekosistem yang ada.
“Kita hidup dari alam, maka gunakanlah cara-cara yang bijak supaya kita mendapatkan rezeki yang berkah dari alam, dan mari kita sama-sama menjaga alam ini dengan menumbuhkan nilai-nilai luhur bangsa, diantaranya gotong-royong. Bersama-sama kita memadamkan api untuk menanggulangi bencana, karena itu adalah kewajiban kita semua,” pungkasnya.

Leave a Reply